5 Cara Atasi Anak Makan Sambil Bermain
04 November 2021 | Oleh: Vincensia Enggar Larasati

Para orang tua memiliki tantangan tersendiri dalam memberikan asupan makanan bagi si kecil. 

Apalagi diusia balita tentu tidak sedikit momen makan anak menjadi teralihkan dengan mainannya. 

Apalagi ketika si kecil mulai aktif bermain seperti lari-larian atau teralihkan dengan gadget, tentu momen makan atau saat disuapi menjadi lebih susah dan lama dari biasanya. 

Bun, jika si kecil memiliki kebiasaan di atas, coba yuk diubah sejak dini.

Kebiasaan makan sambil bermain membuat pola makannya menjadi tidak baik kedepannya. 

Jadi perlu diajarkan tertib dengan duduk bersama di meja makan atau duduk di kursi makan khusus anak.

Tidak jarang orang tua membiarkan si kecil makan sambil bermain karena khawatir anak tak cukup nutrisi karena Gerakan Tutup Mulut (GTM). 

Selain itu pemikiran jika anak konsentrasinya teralihkan dengan aktif bergerak, jadi anak lebih mudah disuapi saat sambil bermain.

Susah-susah gampang ya Bun, sedini mungkin anak harus diajarkan makan dengan tertib agar membantu kebiasaan baik kedepannya nanti. 

Di bawah ini tips yang bisa Bunda terapkan, ada 5 cara ubah perilaku anak makan sambil bermain :

1. Beri waktu anak untuk bermain dan kapan siap makan

Negosiasi dengan anak kapan waktu makan dan kapan waktu bermain yang ditetapkan bersama sangat dianjurkan. 

Jika waktu bermainnya sudah selesai, si kecil harus mau diajak duduk di kursi khusus makan atau duduk bersama di meja makan.

Katakan padanya jika makanannya sudah habis,  boleh untuk melanjutkan bermain. 

Jika anak susah makan, biar anak anak bermain dahulu. Jika anak sudah lelah, baru dia makan. 

 

2. Buatlah anak nyaman dan ciptakan momen makan yang menyenangkan di meja makan atau kursi makan

Salah satu yang sering diabaikan adalah mengajak makan si kecil saat ia mengantuk. Hal itu tidak disarankan.

Kenapa si kecil lebih suka bermain daripada makan? Jawabannya tentu karena bermain itu menyenangkan. 

Bermain berlarian kesana kemari di halaman, nonton TV atau main gadget adalah kegiatan yang asyik bagi anak. 

Jadi orang tua perlu membuat momen makan menyenangkan supaya anak betah dan suka.

Tidak ada salahnya memberi kursi yang nyaman dan sesuai dengan tinggi badan anak. 

Buat menu makanan yang bervariasi, makanan mana saja yang anak sukai supaya tidak bosan.

Anak bisa dilatih makan pakai tangan agar merangsang ia mengenali makanan, atau beri ia piring dan sendok untuk belajar makan sendiri. 

Tidak apa kalau meja jadi berantakan, selain bisa melatih motoriknya, makan sendiri juga bisa jadi hal yang menyenangkan bagi anak.

Jika si kecil belum bisa makan sendiri, Bunda bisa menyuapinya sambil bercerita atau mendongeng di meja makan. 

Bisa juga membuat dudukan sendok di meja makan ibarat helikopter yang akan mendarat di mulut si kecil. 

Bunda bisa melakukannya sekreatif mungkin supaya anak betah duduk lama di meja makan sampai makanannya habis.

 

3.Beri penjelasan dampak buruk makan sambil berdiri atau berlarian dan latih fokus anak dari benda-benda yang menarik perhatian 

Alasan kenapa anak harus duduk tenang saat makan agar anak tidak tersedak, bahkan muntah.

Jika makan sambil berjalan atau berlarian tentu hal itu sangat mungkin terjadi. 

Sebelum Bunda mengajak si kecil makan bisa mencari video tentang bahaya makan sambil aktif bermain dan menunjukkannya kepada si kecil.

Anak bisa jadi akan mengubah kebiasaan aktif bergerak atau bermain ketika makan.

Jika Bunda sudah berhasil mengajak si kecil duduk manis di meja makan tanpa berdiri atau lari-larian, tentu yang patut dilakukan adalah menjauhkan benda-benda yang bisa menarik perhatian anak. Misalnya gadget.

Bukan solusi yang tepat ketika mengubah permainan anak yang aktif bergerak dengan memberinya video lewat gadget.

Anak akan lebih memperhatikan tontonan daripada makanan, dan bisa membuatnya kurang menghargai makanan. 

Ia juga akan lebih mengandalkan ibunya untuk menyuapi daripada belajar makan sendiri.

Fokus menonton juga bisa membuat anak jadi lebih suka menahan makan di mulutnya dan lupa untuk mengunyahnya.

 

4. Beri penjelasan jika makanan adalah pemberian Tuhan yang harus dihargai dan sambil bercerita 

Kebiasaan si kecil makan sambil bermain, membuat mereka kurang menghargai makanan karena fokusnya tertuju pada mainan.

Padahal anak perlu dijelaskan untuk menghargai makanan salah satunya dengan makan tidak sambil bermain.

Latih si kecil untuk menghargai makanan dan kegiatan makan itu sendiri dengan membangun kebiasaan itu sejak dini, Bund. Jadi itu alasan anak kecil dilatih menggunakan booster seat atau high chair saat makan.

Anak akan berpandangan untuk menyantap makanan sambil duduk, bukan makan sambil bermain apalagi jalan atau lari-larian.

Selain itu Bunda bisa bercerita pada si kecil sambil memberinya makan. Ceritanya bisa seputar bahan makanan yang ditanam petani atau tentang sayuran seperti wortel, timun, atau jagung. 

Momen ini juga akan meningkatkan interaksi antara ibu dan anak.

 

5. Konsisten dengan jam makan dan pemberian camilan 

Bunda ada yang perlu diperhatikan lagi nih, selain empat diatas. Interval antara jam makan anak harus konsisten ya. 

Rasa lapar dengan sendirinya akan menarik anak untuk ke meja makan. Bunda bisa menetapkan jadwalnya di pagi, siang, dan sore supaya agar pola makannya teratur. 

Bunda juga perlu memperhatikan waktu pemberian camilan, jangan sampai anak terlalu kenyang dengan snack saat mendekati jam makan.

Sebagai pilihan camilan, bisa memberikan snack kaya protein dan serat sekaligus bebas gluten seperti OMO Healthy Snack. Praktis dan aman, seluruh varian snack dari OMO Healthy Snack cocok sebagai camilan anak di rumah. 

OMO Healthy Snack juga tidak menambahkan garam, pewarna makanan maupun pengawet pada produknya.

Nah, itulah 5 strategi sebagai cara ubah perilaku anak makan sambil bermain, supaya si kecil berhenti bermain dan terbiasa duduk manis di meja makan saat jam makan tiba. Semoga tipsnya bisa membantu.